Melaksanakan Cara Penyelesaian
Masalah Mutu Dan Melakukan Penilaian Pelaksanaan Penyelesaian Masalah Mutu
Pelaksanaan kegiatan dalam
menyelesaian masalah
Siklus PDCA
(Plan, Do, Check, Action)
Rencanakan
Perbaiki Laksanakan
Nilai
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah
iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini
dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak
pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu
merujuk metode ini sebagai siklus
Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai
bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA
menjadi PDSA ("Plan, Do,
Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.
Siklus PDCA
1. Plan
(Perencanaan)
Artinya merencanakan SASARAN
(GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai
dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara
detil dan per sub-sistem
Tahapan yang dilakukan :
a. Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan,
dan harapan pengguna jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses
tertentu.
b. Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini
- Pelajari proses dari awal
hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat dalam prose tersebut.
- Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
c. Mengukur dan menganalisis
situasi tersebut
a) Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut
b) Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja dan
dinamika proses
c) Teknik yang digunakan : observasi
d) Mengunakan alat ukur seperti wawancara
d. Fokus pada peluang peningkatan mutu
a) Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan
b) Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanya gap
antara kenyataan dengan yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.
e. Mengidentifikasi akar penyebab masalah
a) Menyimpulkan penyebab
b) Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
c) Alat yang digunakan : fish bone analysis ishikawa
f. Menemukan dan memilih penyelesaian
a) Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah
b) Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
2. Do (Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan
PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah
ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar
menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin
terbuang dan yang pasti kerjaan akan bertambah banyak.
Tahapan yang dilakukan :
1. Merencanakan suatu proyek uji coba
a. Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.
b. Merencanakan rencana kegiatan (plan of action)
2. Melaksanakan Pilot Project
Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat (± 2 minggu)
3. Check
(Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi
terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek
kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai dengan standar yang ada
atau masih ada kekurangan.
Tahapan yang dilakukan
1. Evaluasi hasil proyek
Bertujuan untuk efektivitas
proyek tersebut
a. Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan
dan teknik pengumpulan data harus sama)
b. Target yang ingin dicapai 80%
c. Teknik yang digunakan: observasi dan survei
d. Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner
2. Membuat kesimpulan proyek
a. Hasil menjanjikan namun perlu perubahan
b. Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain
c. Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas
4. Action (Tindak
lanjut)
Artinya melakukan evaluasi
total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan
perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjaan masih ada yang
kurang atau belum sempurnya, segera melakukan action untuk memperbaikinya.
Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke
proses perbaikan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar