KEPUASAN PELANGGAN
KEPUASAN
PELANGGAN
Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin
satis (cukup memadai) dan facio (memperlakukan atau membuat),
sehingga secara sederhana dapat diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu”.
PENGERTIAN
KEPUASAN PELANGGAN
1. Kepuasan
pelanggan merupakan pengukuran antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang
mereka terima atau rasakan.
2. Kotler (2000) mendefinisikan kepuasan
pelanggan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau
hasil yang dirasakannya dengan harapannya
Kepuasan
pasien
1. Kepuasan pasien merupakan perbedaan antara harapan pasien
terhadap pelayanan kesehatan dan kinerja yang dirasakan.
2. Kepuasan pasien adalah :
a. apabila kinerja pelayanan kesehatan dibawah
harapan maka pasien akan kecewa;
b. apabila kinerja pelayanan kesehatan sesuai
dengan harapan, pasien akan merasa puas; dan
c. apabila kinerja melebihi harapan, maka pasien
akan sangat puas. .(Syaifudin, Adi utarini, 2005).
Menurut Carmel & Hang, 1985 Variabel yang dapat
memprediksi kepuasan pasien
1. faktor kualitas pelayanan,
2. faktor hubungan antara pribadi,
3. faktor sistem dan prosedur dan faktor
kemudahan pelayanan.
4. Faktor pendidikan, faktor sosial budaya dan
faktor ekonomi juga memegang peranan dalam memprediksikan kepuasan pasien.
5. Salah satu manfaat kemitraan pasien yang
telah dikenal luas adalah kepuasan pasien (Haripurnomo, 1995).
6. Pasien akan merasa puas jika kebutuhan mereka
dapat diekspresikan dan terpenuhi. Pasien yang puas pelayanan rumah sakit akan semakin kooperatif dan petugas
rumah sakit akan memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik.
Menurut Azwar (1996), Ada 2 macam dimensi
kepuasan pasien yaitu :
1) Kepuasan yang mengacu pada penerapan dan
standart kode etik profesi.
Yaitu bahwa ukuran ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu hanya
mengacu pada penerapan standar dan kode etik profesi yang baik saja,
cakupan penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai :
a. Hubungan dokter – pasien
b. Kenyamanan pelayanan (Amenities)
c. Kebebasan melakukan pilihan (Choice)
d. Pengetahuan dan kompetensi teknis (Scientific
Knowledge and Technical Skill)
e. Efektivitas pelayanan (Effectivess)
f. Keamanan tindakan (Safety)
2) Kepuasan
yang mengacu pada penerapan pelayanan kesehatan.
Ukuran ukuran
yang mengacu pada penerapan pelayanan kesehatan meliputi :
a. Ketersediaan
pelayanan kesehatan (Available), yaitu apabila pelayanan kesehatan itu
tersedia dimasyarakat
b. Kewajaran
pelayanan kesehatan (Appropriate) , artinya bahwa pelayanannya bersifat
wajar dan dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
c. Kesinambungan
pelayanan kesehatan (Acceptable)
Dapat diterima
atau tidaknya pelayanan kesehatan sangat menentukan puas dan tidaknya pasien
terhadap pelayanan kesehatan.
d. Ketercapaian
pelayanan kesehatan (Accesible)
Pelayanan
kesehatan yang lokasinya terlalu jauh dari tempat tinggal tentu tidak mudah
dicapai sehingga tidak memuaskan pasien.
e.
Keterjangkauan pelayanan Kesehatan (Affordable)
Pelayanan
kesehatan yang terlalu mahal tidak akan dapat dijangkau oleh masyarakat sebagai
pengguna jasa maka akan membuat pasien enggan kembali sehingga pasien tidak
akan meras puas.
f. Efisiensi
Pelayanan Kesehatan (Efficient)
g. Mutu
Pelayanan Kesehatan (Quality)
Mutu pelayanan
kesehatan yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada kesembuhan penyakit
serta keamanan tindakan.
Kepuasan pasien ,menurut Kuncoro dkk,1994
ditentukan oleh tiga faktor yaitu :
1) Input
(man,money,materials, method,machine)
2) Kualitas
pelayanan
3) Hasil
pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Menurut Bruce
(1990), ada lima unsur dasar yang dapat membuat pasien puas antara lain :
pilihan
terhadap metode,
informasi
yang disampaikan kepada klien,
kemampaun
teknis para penyelenggara pelayanan,
hubungan pribasi antara penyelenggara pelayanan
dengan klien
mekanisme
pelayanan tindak lanjut yang
mengacu pada penerapan standar dan kode etik profesi apabila dilaksankan dengan
baik maka akan memuaskan pasien sebagai pengguna jasa pelayanana kesehatan.
Kualitas
Pelayanan
1. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunnggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut dalam
memenuhi keinginan pelanggan
2. Apabila jasa yang diterima atau
dirasakan(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan akan dinilai baik dan memuaskan.
3. Jika kualitas pelayanan yang diterima
melampaui harapan pelanggan,maka kualitas pelayanan dinilai sebagai kualitas
yang iseal, sebaliknya bila kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah dari
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dinilai buruk.
Lima dimensi pokok kualitas pelayanan menurut
Parasuraman
a. Bukti langsung meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
b. Keandalan (reliability) yaitu
kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan.
c. Daya tanggap (responsiveness) yaitu
keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap.
d. Jaminan (assurance) mencakup
pengetahuan,kemampuan,kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staff, bebas dari bahaya, resiko dan keragu raguan.
e. Empati meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pelanggan. ( Banjarmasin Post, 2003)
Kualitas Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang bermutu
adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata rata penduduk, serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik yang telah ditetapkan
(Azwar,1996)
1. Kualitas Pelayanan yang baik bagi pasien
dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, meningkatnya derajad kesehatan
/kesegaran yang dipengaruhi oleh kecepatan pelayanan,kepuasan terhadap
lingkungan fisik dan tarif yang dianggap memadai.
2. Kualitas Pelayanan yang buruk lebih
disebabkan oleh perawat yang bermuka cemberut, betapapun sangat cekatan dan
profesionalnya perawat tersebut dalam memberikan pelayanan
(Jacobalis,1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar