Kamis, 06 November 2014

BIOKIMIA (hematologi)



BAB 11
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi. Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbondioksida di dalamnya. Darah yang banyaknya mengandung karbondioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernapas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Viskositas atau kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067, temperatur 38 oC, dan pH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar berada dalam pembuluh selamanya akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat di cegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Dan keadaan ini sangat berguna apabila darah tersebut di perlukan untuk transfusi darah.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 113  dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada setiap orang tidak sama , tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
Darah tersusun dari :
       Air: 91,0%
       Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
       Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
       Garam

2.2.Komposisi Darah

Jika darah dilihat begitu saja maka darah merupakan zar cair yang bewarna  merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka dalam darah terdapat benda-benda kecil bundar yang disebut sel- sel darah. Sedangkkan cairan yang bewarna kekuning-kuningan disebut plasma darah.
Jadi, komposisi darah terbagi menjadi :
1.    Sel-sel darah
Sel-sel darah terbagi menjadi tiga bagian yaitu
a)     ERITROSIT (Sel Darah Merah )
       Bentuk seperti cakram (bikonkaf)
       Tidak mempunyai inti
       Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm)
       Tidak dapat bergerak
       Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1mm3
       Warnanya kuning kemerah-merahan
       Mengandung hemoglobin
       Berperan dalam penentuan golongan darah


( gambar eritrosit)

b)     LEUKOSIT (Sel Darah Putih)

       Bentuknya berubah-ubah dan dapat bergerak dengan pseudopodia (kaki palsu)
       Mempunyai bermacam-macam inti sel.
       Warnanya bening
       Banyaknya dalam 1 mm3 darah, kira-kira 6000-10000.


Leukosit terbagi atas dua yaitu :
Ø  AGRANULOSIT
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, agranulosit terbagi atas dua yaitu ;
  1. LIMFOSIT,
Macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh


( gambar limfosit)

2.    MONOSIT
        Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.

( gambar monosit )


Ø  GRANULOSIT
Disebut juga leukosit granular
  1. NEUTROFIL,
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-70%.

( gambar neutrofil )

2.    EUSINOFIL,
Ukuran dan bentuknya esame sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.


( gambar eusinofil )

3.    BASOFIL,
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.
( gambar basofil )

c)     TROMBOSIT (Sel Pembeku Darah)
§  Merupakan benda-benda kecil yang mati
§  Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong.
§  Warnanya putih
§  Normal pada orang dewasa 200.000 -300.000 / mm3

Skema Pembekuan Darah






2.    Plasma darah

Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.
Zat-zat dalam Plasma Darah:
       FIBRINOGEN, yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah
       Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmitik
       Protein darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotik
       Zat makanan (asam amino,glukosa,lemak,mineral dan vitamin)
       Hormon yaitu suatu zat yang di hasilkan dari kelenjar tubuh
       Antibodi atau antitoksin
Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut.
-          Aglutinin : menggumpalkan antigen.
-          Presipitin : mengendapkan antigen.
-          Antitoksin : menetralkan racun.
-          Lisin : menguraikan antigen


( gambar plasma darah )


2.3.Fungsi Darah

Berikut adalah fungsi darah secara umum :
       Mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
       Mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
       Pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
       Mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit
       Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
       Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh

Berikut adalah fungsi darah berdasar komposisi darah :

  1. Sel-sel Darah
-          ERITROSIT (Sel Darah Merah)
·         Mengikat oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh karena eritrosit mengandung hemoglobin
·         Mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh di keluarkan melalui paru-paru
·         Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh
-          LEUKOSIT (Sel Darah Putih)
a.        Limfosit
Berfungsi sebagai membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
b.        Monosit
Berfungsi sebagai fagosit dan banyaknya 34%.
c.        Neutrofil
Berfungsi sebagai  fagositosis.
d.       Eusinofil
Berfungsi sebagai menghancurkan dan detoksifikasi toksin.

Fungsi leukosit secara umum :
       Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel),
       Tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe;
       Sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah

-          TROMBOSIT
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.

  1. Plasma Darah
Fungsi plasma darah adalah :
       Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum.
       Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge.
       Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen.





2.4. Gangguan Pada Darah
Berikut adalah beberapa gangguan pada darah :

       HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi)
Dimana penyakit ini akibat tekanan darah sistole dan atau diastole di atas tekanan normal. Gejalanya badan terasa lemah, pusing dan napas pendek.
       HIPOTENSI (Tekanan Darah Rendah)
Dimana penyakit ini akibat tekanan darah sistole dan atau diastole di bawah tekanan normal. Gejalanya cepat merasa lelah, tangan dan kaki menjadi dingin, mudah pusing apabila mendadak bagun dari duduk/berbaring.
       HAEMOFILIA (Adalah Penyakit Keturunan)
Dimana penyakit ini darah sukar membeku pada sa’at terjadi luka, sehingga darah akan terus mengalir dan bisa menyebabkan kematian.

       ANEMIA (Penyakit Kurang Darah)
Kekurangan zat besi didalam hemoglobin, atau sel darah merahnya kurang (karena kerusakan sel darah merah akibat malaria, cacing tambang dan lain-lain), ataupun pengeluaran darah akibat luka. Gejalanya muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, titik-titik hitam dimata, jantung berdebar, denyut nadi pergelangan sangat cepat, dan sulit bernapas.
       LEUKEMIA (Kanker Darah)
Penyakit ini terjadi akibat sel darah putih di dalam darah, dam sel darah putih memakan sel darah merah.
       TALASEMIA,
Adalah penyekit darah yang hampir mirip dengan anemia. Penyakit ini sering disebut anemia akut.
Penyebabnya adalah gangguan pada aktivitas di dalam sel darah merah dalam sintesis hemoglobin yang kemudian menyebabkan kerusakan sel darah









2.5.Analisa Darah

1.    Golongan Darah

Penggolongan Darah Berdasarkan Aglutinogen ( Sistem ABO )

Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.
       Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan serum darahnya dapat membuat aglutinin b, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, b) dan mempunyai golongan darah A.
       Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen B dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a, maka rumus darah orang tersebut adalah (B, a) dan mempunyai golongan darah B.
       Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi serum darahnya tidak dapat membuat aglutinin, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, B) dan mempunyai golongan darah AB.
       Bila di dalam sel darah seseorang tidak mengandung aglutinogen dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a dan b, maka rumus darah orang tersebut adalah (–, ab) dan mempunyai golongan darah O.



Penggolongan Darah Berdasarkan Rhesus Positif & Negatif

       jika darah seseorang diberi serum anti Rh terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika tidak terjadi penggumpalan , orang tersebut bergolongan rhesus negatif (Rh–).
        Walaupun golongan darah sama-sama A, tetapi jika rhesusnya berbeda maka akan terjadi penggumpalan.


2.    Analisa Hemoglobin

Hemoglobin ( Hb) merupakan molekul protin di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100 ml darah mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.
       Baru lahir : 17-22 gm/dl
       Usia seminggu : 15-20 gm/dl
       Usia sebulan : 11-15gm/dl
       Kanak-kanak: 11-13 gm/dl
       Lelaki dewasa: 14-18 gm/dl
       Wanita dewasa: 12-16 gm/dl
       Lelaki separuh usia: 12.4-14.9 gm/dl
       Wanita separuh usia: 11.7-13.8 gm/dl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar