Kamis, 20 November 2014

Persiapan Persalinan Dan Kelahiran Bayi



Persiapan Persalinan
Dan
Kelahiran Bayi


A.  Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu,keluarga dan masyarakat dalam memperisapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,anggota keluarganya dan bidan.
Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia diperlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan danmeningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan:

Langkah I                                                                                       
Membuat rencana persalinan
Ideal setiap keluarga mempunyai  kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam  membuat rencana persalinan tersebut :
}  Tempat persalinan
}  Memilih tenaga kesehatan terlatih
}  Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
}  Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
}  Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut
}  Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada

Langkah II:
Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan:
}  Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?
}  Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?

Langkah III:
Mempersiapkan system transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini:
}  Dimana ibu akan bersalin (desa,fasilitas kesehatan,rumah sakit)
}  Bagaiman cara menjangkau tingkat asuhanyang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
}  Bagaiman cara mencari donor darah yang potensial.

Langkah IV:
membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia unutk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibutidak mencari asuhan atau tidak mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.

Langkah V:
mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan.
Seorang ibu dapat mempersiapakan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain,sabun,seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.

B.   Memantau kesejahteraan janin
Memantau  kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan janin danmenimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.

C.   Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya
Tidak semua wanita mengalami semua ketidak nyamananyang muncul selama kehamilan, tetapi kebanyakan wanita hamil mengalami mulai dari tingkat yang ringan hingga berat. Cara mengatasi ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan didasarkan pada gejala yang muncul.tidak semua cara tersebut cocok untuk wanita hamil,
Namun semakin banyak pengetahuan yang anda ketahui maka semakin memudahkan bagi anda untuk memberikan intervensi terhadap setiap keluhan ibu hamil.

a). Nausea (mual)
Ada banyak tindakan untuk meredakan morning sickness satuatau semua atau kombinasi dari tindakan tersebut, tindakan tersebut dapat berupa :
}  Makan dengan porsi kecil, sering sering, bahkan setiap dua jam, karena hal ini mudah dipertahankan dari pada makan porsi besar tiga kali sehari.
}  Makan roti bakar atau biscuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur pagi hari.
}  Jangan menyikat gigi segera setelah makan dan bangun tidur untuk menghindari reflek gag atau reflek muntah.
}  Minum minuman yang mengandung karbonat khususnya gingrale.
}  Hindari makanan beraroma kuat atau menyengat.
}  Batasi lemak dalam makanan atau diet.
}  Coba gunakan pembalut lengan yang berfungsi sebagai akupresure
}  Selalu ingat nausea (mual) kemungkinan besar berakhir pada trisemester dua.
}  Istirahat.
}  Gunakan obat-obatan, ada dua masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan ini, yaitu terotogenesis dan keefektifan hal yang dikhawatirkan adalah pengaruh obat terhadap embrio atau janin pada masa ini. Bidan harud mewaspadai penggunaan obat-obatan yang belum banyak diteliti efek teratogeniknya.

b). Ptialisme (salivasi berlebihan
Ptialisme merupakan keadaan yang tidak lazim yang disebabkan oleh peningkatan keasaman didalam mulut atau peningkatan asupan zat pati yang menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi berlebihan.

Pada wanita yang mengalami ptialisme juga mengalami mual. Kondisi mereka berlangsung terus mmenerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva yang berlebihhan ini membuat rasa mual semakin kuat, tetapi keinginan untuk menghindari nause juga mengakibatkan pasien menelan lebih sedikit makanan sehingga jumlah saliva didalam mulut meningkat.

c). Keletihan
Keletihan dialami pada trisemester pertama, namun penyebabnya belum diketahui. Penurunan drastic laju metebolisme selama trisemester pertama merupakan indikasi penyebab utama reaksi kelelahan pada ibu hamil. Selain itu peningkatakn kadar hormone estrogen juga dicurigai sebagai salah satu faktor penyebab rasa letih dengan proses meningkatnya rasa ingin tidur pada ibu hamil.

d). Nyeri Punggung Bagian Atas (Non Patologis)
Metode untuk mengurangi nyeri ini adalah dengan :
}  Menggunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
}  Berlatih dengan mengangkat panggul, hindari ketidaknyamanan karena pekerjaan, sepatu dengan hak tinggi, mengangkat beban berat dan keletihan.
}  Gunakan kasur yang keras untuk tidur.
}  Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

e). Ngidam Makanan
}  Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
}  Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang
}  Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik

f). Sakit Punggung Bagian Bawah
Terjadi pda trisemester kedua dan ketiga kehamilan

g). Leukorea (Keputihan)
Leukorea merupakan sekresi vagina dalam jumlah besar dengan konsistensi kental atau cair yang dimulai dari trisemester pertama, sebagai bentuk dari hiperplasi mukosa vagina. Leukorea dapat disebabkan oleh karena terjadinya peningkatan produksi kelenjr dan lendir endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Hal lain yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya leukorea adalahpengubahan sejumblah besra glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil Doderlein. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi leukorea adalah dengan :
}     Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital
}     Membersihkan area genital dari arah depan kea rah belakang
}     Mengganti panty berbahan katun dengan sering
}     Mengganti celana dalam secara rutin

h). Nocturia (Sering Berkemih)
Metode yang dapat dilakukan guna mengantisipasi atau mengatasi
}     Menjelaskan mengenai penyebab terjadinya nocturia
}     Segera mngosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
}     Perbanyak minum pada siang hari
}     Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein (the, kopi, cola)
}     Kaki ditinggikan untuk meningkatkan dieresis

i). Nyeri Ulu Hati
Faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah:
}  Produksi progesterone meningkat
}  Relaksasi spingter esophagus bagian bawah (LES) bersamaan perubahan dalam gradient tekanan sepanjang spingter
}  Kemampuan gerak sreta tonus gastri intestinal yang menurun dan relaksasi spingter cardia yang meningkat
}  Pergeseran lambung karena perbesaran uterus

cara yang dapat digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan
}  Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan
}  Hindari rokok, kopi, coklat, dan alcohol
}  Upayakan minum susu murni dari pada susu manis
}  Minum susu skim atau konsumsi es rendah lemak
}  Hindari makanan berat atau makanan lengkap sesaat sebelum tidur

j). Chloasma gravidarum
}  Terjadi  pada trisemester pertama
}  Kecendrungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron dapat merangsang hormon melanogenik

k). Edema dependen
}  Terjadi pada trisemester II dan III
}  Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
}  Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
}  Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
}  Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada vena kava inferior ketika barbaring

l). Konstipasi
Konstipasi biasanya terjadi pada trisemester dua dan tiga. Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltic yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesterone

m). Insomnia
Terjadi mulai pada pertengahan kehamilan

n). Perut kembung
}  Terjadi pada trisemester I dan II
}  Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksassi otot polos dan penekanan uterus pada usus besar

o). Sakit Kepala
}  Bisa terjadi pada trisemester IIdan III
}  Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu, dan penegangan pada kepala), serta keletihan
}  Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah


D.  Kunjungan ulang
1.    Pengertian Kunjungan Ulang
Pengertian ANC (antennal Care ) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (verney,1997).
Dalam ANC setidaknya ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan atau dijadwalkan 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya setiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Standar ANC menuru Arifin (1996) Standar pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga ibu hamil yang dating memperoleh pelayanan yang konprehensif dengan harapan Ante Natal Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelyanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T sedangkan untuk daerah gondok dan andemik malaria menjadi 14T, yakni :
5T:
a.      Ukur tinggi badan / berat badan
b.      Ukur tekanan darah
c.       Ukur fundus uteri
d.      Pemeberian imunisasi tenatanus toxsiod (TT) lengkap
e.       Pemeberian tablet zat gizi (minimal 90 tablet) selama kehamilan 7 T
f.       Test terhadap penyakit menular seksual /VDRL
g.      Temu wicara (konseling)
h.       Tes / pemeriksaan Hb
i.        Tes pemeriksaan urin protein
j.        Tes reduksi urin
k.      Perawatan payudara (senam payudara, pijat tekanan payudara)
l.         tingkat kebudayaan (senam ibu hamil, accu pressure)
m.     Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok)
n.       Terapai anti malaria (khusus daerah endemis malaria)

2.    Tujuan kunjungan ulang
a.      pendeteksian komplikasi-komplikasi
b.      mempersiapkan kelahiran dan kegawat daruratan
c.       pemeriksaan fisik yang terfokus kerena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi-komplikasi, mempersipakan kelahiran dan kegawat daruratan, pemeriksaan fisik yang berfokus dan pengajaran.

3. Tindakan-tindakan pada kunjungan ulang
1) riwayat kehamilan sekarang
a. gerak janin
b. setiap masalah atau tanda-tanda bahaya perdarahan
}  nyeRi kepala
}  gangguan pengelihatan
}  bengkak pada muka dana tangan
}  gerakan janin berkurang
}  nyeri perut yang sangat hebat

c. keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
·        mual dan muntah dianjurkan bangaun pagi’’ miring kira dan kanan, tdak minum    manis2an   pada saat pagi.
·     sakit punggung
·     kram kaki                                 
·     konstipasi gangguan pencernaan ex : susah buang BAB dll.
·     sering kencing meningkatnya hormon
·     pigmentasi kuliT penyebab hormon

d. perasaan ibu pada kunjungan dan kekhawatiran-kekhawatiran lain seperti apakah bayi yang dikandungnya sehat dan proses persalinan nanti.




2) pemeriksaan fisik
a. Berat badan
b .Tekanan darah.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi pre-eklamsia, suatu kondisi yang membahayakan jiwa.
c. Pengukuran tinggi fundus menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat di monitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
d. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia kehamilan).
e. Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal.bukti menunjukan bahwa maneuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia kehamilan.
leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.
leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang. Dan bagian janin yang teraba di sebelah kiri atau kanan.
leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau presentasi.
            leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul     .
f. Denyut jantung janin (DJJ) setelah 18 minggu.normal djj 120-160 kali per menit. Apabila kurang 120 kali permenit di sebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit di sebut tatikardi.
g. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat di lakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (serologic test for syphilis) pada trimester III di ulang ; kultur untuk gonokokus; protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein merupakn cara efektif mendeteksi pre elkamsia. Suatu keadaan. Yang membahayakan jiwa.;gula dalam darah; VDRL

3) Pemeriksaan obsetretik abdomen
o   Observasi adanya jaringan parut atau memar
o   Observasi linea nigra
o   Observasi striae abdomen
o   Penentukan letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
o   Pengukuran tinggi fundus
o   Auskultasi DJJ
o   Perkiraan berat janin
4) pendidikan kesahatan dan persiapan kelahiran serta kegawat daruratan
·        Memberikan ibu mengenai ketidak nyamanan normal yang di alami
·        Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi. Tambahan zat besi dan anti tetanus.
·        Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu pemberian AS,KB, latian /olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
·        Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran\ kegawtdaruratan
·        Ajari ibu tanda bahaya, pasti ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.

E. Pekerjaan
Tidak semua wanita hamil harus berhenti dari pekerjaannya. Seorang wanita hamil yang harus berhenti bekerja diluar rumah sangat tergantung pada jenis pekerjaannya., apakah lingkungan pekerjaanya tersebut dapat mengancam kehamilan atau tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh: wanita yang bekerja sebagai radiographer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaanya beberapa bulan sebelum hamil. Menurut undang-undang perburuhan,wanita hamil berhak mendapatkan cuti 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5bulan setelah melahirkan. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap wanita hamil agar segera memeriksa kehamilannya ke dokter atau apabila mengalami perdarahan dari jalan lahir atau apabila sewaktu-waktu merasakan kram hebat di perut. Tanda-tanda awal persalinan harus diketahui wanita hamil dan keluarga pada minggu-minggu akhir kehamilan,dengan demikian diharapakan wanita hamil dan keluarga lebih siap dan waspada apabila muncul tanda-tanda persalinan tersebut.
F. Macam Macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Setiap ibu hamil tentu menginginkan bisa menjalani kehamilannya dengan lancar. Selain perlu mengetahui hal-hal yang biasanya menyertai jalannya proses kehamilan, ibu hamil juga perlu mengenali beberapa tanda bahaya pada kehamilan supaya bisa segera mencari pertolongan medis. Berikut ini, akan dibahas 9 tanda bahayapada kehamilan yang perlu kita ketahui.


1.    Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk. Sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan setelah haid terakhir dan umumnya terjadi selama 10 pekan. Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat mengganggu jika terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan parah (bisa sama sekali tidak bisa makan/minum) dan bertahan lebih lama (bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh). Mual dan muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan. Di samping itu, hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika tidak dirawat dan mendapat penanganan yang memadai, hiperemesis bisa menjurus pada kekurangan gizi dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.
2.    Kurang darah (anemia)
Anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu, pucat, pusing (kadang berkunang-kunang) dan sering sakit-sakitan. Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang anemia tidak dapat me­menuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Pada saat melahirkan, wanita yang menderita anemia dapat mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan bahkan berisiko pada kematian.
3.    Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu hamil di­harapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini seb­agai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjuk­kan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.


4.    Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau koma, tekanan darah tinggi
Gejala-gejala tersebut dapat merupakan pertanda adan­ya preeklamsi. Bi­asanya terjadi pada usia kehamilan 20 pekan (akhir trimester 2 atau pada trimester 3) walau juga dapat dijumpai lebih awal. Preeklamsi dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
5.    Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan janin. Gerakan janin diharapkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu merasakan kurang dari itu, menun­jukkan bayi tidak aktif, harus berkon­sultasi dengan bidan atau dokter.
6.    Penyakit Ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
Beberapa ibu yang memiliki penyakit seperti kencing manis (diabetes mellitus), penyakit jantung, anemia, dan penyakit lain yang bisa berpengaruh pada kehamilan, hendaknya sering kontrol dan berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk meminimalisir akibat buruk yang bisa muncul dan membahayakan jiwa ibu maupun janin yang dikandung. Bahkan, dianjurkan untuk mempersiapkan diri ketika merencanakan untuk hamil.
7.      Ketuban pecah dini (KPD)
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban dari vagina setelah kehamilan berusia 22 pekan. Ketuban dinyatakan pecah lebih dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini, hendaknya segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter, karena kondisi tersebut dapat mempermu­dah terjadinya infeksi pada kandun­gan yang dapat membahayakan ibu maupun janinnya
8.    Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, dan bisa menjadi pertanda adanya bahaya yang mengancam, baik pada ibu maupun janin yang dikandung. Perdarahan pada awal kehamilan dapat merupakan tanda keguguran. Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan dapat menunjukkan plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir. Perdarahan pada akhir kehami­lan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim. Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah melahirkan dapat menyebabkan ibu kekurangan darah dan merupakan tanda bahaya dimana ibu bersalin harus segera mendapat pertolongan yang tepat dari bidan atau dokter.
9.    Demam tinggi
Demam tinggi dapat disebabkan karena infeksi atau penyakit lain. Hendaknya ibu hamil yang mengalami demam tinggi segera memeriksakan diri ke dokter supaya mendapat penanganan yang tepat terkait demam yang dialaminya. Demam tinggi yang tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan risiko terjadinyapersalinan prematur.