Persiapan Persalinan
Dan
Kelahiran Bayi
A. Persiapan persalinan
dan kelahiran bayi
Sangatlah penting
bekerjasama dengan ibu,keluarga dan masyarakat dalam memperisapkan persalinan
serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana
persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,anggota keluarganya dan
bidan.
Rencana ini tidak harus
dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih
hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia
diperlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan
kekacauan pada saat persalinan danmeningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan
menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan:
Langkah I
Membuat rencana persalinan
Ideal setiap keluarga mempunyai
kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini
haruslah digali dan diputuskan dalam
membuat rencana persalinan tersebut :
}
Tempat persalinan
}
Memilih tenaga kesehatan terlatih
}
Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
}
Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
}
Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut
}
Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
Langkah II:
Membuat
rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat
pengambilan keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan
keluarga untuk mendiskusikan:
} Siapa pembuat keputusan
utama dalam keluarga?
} Siapa yang akan membuat
keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
Langkah III:
Mempersiapkan system transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
Mempersiapkan system transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,jika ia
mengalami komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih
tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini:
} Dimana ibu akan
bersalin (desa,fasilitas kesehatan,rumah sakit)
} Bagaiman cara menjangkau
tingkat asuhanyang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
} Bagaiman cara mencari
donor darah yang potensial.
Langkah IV:
membuat rencana/pola menabung
membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya
dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia unutk
asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus,
dimana ibutidak mencari asuhan atau tidak mendapatkan asuhan karena mereka
tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Langkah V:
mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan.
mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan.
Seorang ibu dapat
mempersiapakan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat
mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain,sabun,seprai dan
menyimpannya untuk persiapan persalinan.
B.
Memantau
kesejahteraan janin
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil
dengan cara menghitung gerakan janin danmenimbang pertumbuhan berat badan ibu
setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.
C.
Ketidaknyamanan
dan cara mengatasinya
Tidak semua wanita mengalami
semua ketidak nyamananyang muncul selama kehamilan, tetapi kebanyakan wanita
hamil mengalami mulai dari tingkat yang ringan hingga berat. Cara mengatasi
ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan didasarkan
pada gejala yang muncul.tidak semua cara tersebut cocok untuk wanita hamil,
Namun semakin banyak
pengetahuan yang anda ketahui maka semakin memudahkan bagi anda untuk
memberikan intervensi terhadap setiap keluhan ibu hamil.
a). Nausea (mual)
Ada banyak tindakan
untuk meredakan morning sickness satuatau semua atau kombinasi dari tindakan
tersebut, tindakan tersebut dapat berupa :
} Makan dengan porsi kecil, sering sering, bahkan
setiap dua jam, karena hal ini mudah dipertahankan dari pada makan porsi besar
tiga kali sehari.
} Makan roti bakar atau biscuit kering sebelum
beranjak dari tempat tidur pagi hari.
} Jangan menyikat gigi segera setelah makan dan
bangun tidur untuk menghindari reflek gag atau reflek muntah.
} Minum minuman yang mengandung karbonat
khususnya gingrale.
} Hindari makanan beraroma kuat atau menyengat.
} Batasi lemak dalam makanan atau diet.
} Coba gunakan pembalut lengan yang berfungsi
sebagai akupresure
} Selalu ingat nausea (mual) kemungkinan besar
berakhir pada trisemester dua.
} Istirahat.
} Gunakan obat-obatan, ada dua masalah yang
berkaitan dengan penggunaan obat-obatan ini, yaitu terotogenesis dan
keefektifan hal yang dikhawatirkan adalah pengaruh obat terhadap embrio atau
janin pada masa ini. Bidan harud mewaspadai penggunaan obat-obatan yang belum
banyak diteliti efek teratogeniknya.
b). Ptialisme (salivasi berlebihan
Ptialisme merupakan keadaan yang tidak lazim yang disebabkan oleh
peningkatan keasaman didalam mulut atau peningkatan asupan zat pati yang
menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi
berlebihan.
Pada wanita yang mengalami ptialisme juga mengalami mual. Kondisi mereka
berlangsung terus mmenerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva
yang berlebihhan ini membuat rasa mual semakin kuat, tetapi keinginan untuk menghindari
nause juga mengakibatkan pasien menelan lebih sedikit makanan sehingga jumlah
saliva didalam mulut meningkat.
c). Keletihan
Keletihan dialami pada
trisemester pertama, namun penyebabnya belum diketahui. Penurunan drastic laju
metebolisme selama trisemester pertama merupakan indikasi penyebab utama reaksi
kelelahan pada ibu hamil. Selain itu peningkatakn kadar hormone estrogen juga
dicurigai sebagai salah satu faktor penyebab rasa letih dengan proses
meningkatnya rasa ingin tidur pada ibu hamil.
d). Nyeri Punggung Bagian Atas (Non Patologis)
Metode untuk mengurangi nyeri ini
adalah dengan :
}
Menggunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat
benda
}
Berlatih dengan mengangkat panggul, hindari
ketidaknyamanan karena pekerjaan, sepatu dengan hak tinggi, mengangkat beban
berat dan keletihan.
}
Gunakan kasur yang keras untuk tidur.
}
Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
e). Ngidam Makanan
}
Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
}
Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan
yang lebih merangsang
}
Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup
bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik
f). Sakit Punggung Bagian Bawah
Terjadi
pda trisemester kedua dan ketiga kehamilan
g). Leukorea (Keputihan)
Leukorea merupakan
sekresi vagina dalam jumlah besar dengan konsistensi kental atau cair yang
dimulai dari trisemester pertama, sebagai bentuk dari hiperplasi mukosa vagina.
Leukorea dapat disebabkan oleh karena terjadinya peningkatan produksi kelenjr
dan lendir endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Hal
lain yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya leukorea adalahpengubahan
sejumblah besra glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil
Doderlein. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi leukorea adalah dengan :
}
Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital
}
Membersihkan area genital dari arah depan kea rah
belakang
}
Mengganti panty berbahan katun dengan sering
}
Mengganti celana dalam secara rutin
h). Nocturia (Sering Berkemih)
Metode yang dapat
dilakukan guna mengantisipasi atau mengatasi
}
Menjelaskan mengenai penyebab terjadinya nocturia
}
Segera mngosongkan kandung kemih saat terasa ingin
berkemih
}
Perbanyak minum pada siang hari
}
Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein (the,
kopi, cola)
}
Kaki ditinggikan untuk meningkatkan dieresis
i). Nyeri Ulu Hati
Faktor penyebab terjadinya hal
tersebut adalah:
}
Produksi progesterone meningkat
}
Relaksasi spingter esophagus bagian bawah (LES)
bersamaan perubahan dalam gradient tekanan sepanjang spingter
}
Kemampuan gerak sreta tonus gastri intestinal yang
menurun dan relaksasi spingter cardia yang meningkat
}
Pergeseran lambung karena perbesaran uterus
cara yang
dapat digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan
}
Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan
}
Hindari rokok, kopi, coklat, dan alcohol
}
Upayakan minum susu murni dari pada susu manis
}
Minum susu skim atau konsumsi es rendah lemak
}
Hindari makanan berat atau makanan lengkap sesaat
sebelum tidur
j). Chloasma gravidarum
}
Terjadi pada
trisemester pertama
}
Kecendrungan genetic peningkatan kadar estrogen dan
mungkin progesteron dapat merangsang hormon melanogenik
k). Edema dependen
}
Terjadi pada trisemester II dan III
}
Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
}
Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
}
Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
}
Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika
duduk/pada vena kava inferior ketika barbaring
l). Konstipasi
Konstipasi biasanya terjadi pada
trisemester dua dan tiga. Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan
peristaltic yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
peningkatan jumlah progesterone
m). Insomnia
Terjadi
mulai pada pertengahan kehamilan
n). Perut kembung
}
Terjadi pada trisemester I dan II
}
Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkan
terjadinya perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone
pada relaksassi otot polos dan penekanan uterus pada usus besar
o). Sakit Kepala
}
Bisa terjadi pada trisemester IIdan III
}
Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu, dan
penegangan pada kepala), serta keletihan
}
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler,
dinamika cairan syaraf yang berubah
D. Kunjungan ulang
1. Pengertian Kunjungan Ulang
Pengertian ANC
(antennal Care ) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau
prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan
(verney,1997).
Dalam ANC setidaknya
ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan atau
dijadwalkan 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya setiap 2 minggu
sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Standar ANC menuru
Arifin (1996) Standar pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga ibu hamil
yang dating memperoleh pelayanan yang konprehensif dengan harapan Ante Natal
Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelyanan kehamilan dan
diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal
5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T sedangkan untuk daerah gondok dan
andemik malaria menjadi 14T, yakni :
5T:
a. Ukur tinggi badan /
berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur fundus uteri
d. Pemeberian imunisasi
tenatanus toxsiod (TT) lengkap
e. Pemeberian tablet zat
gizi (minimal 90 tablet) selama kehamilan 7 T
f. Test terhadap penyakit
menular seksual /VDRL
g. Temu wicara (konseling)
h. Tes / pemeriksaan Hb
i.
Tes pemeriksaan urin protein
j.
Tes reduksi urin
k. Perawatan payudara
(senam payudara, pijat tekanan payudara)
l.
tingkat
kebudayaan (senam ibu hamil, accu pressure)
m. Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic
gondok)
n. Terapai anti malaria (khusus daerah endemis
malaria)
2. Tujuan kunjungan ulang
a. pendeteksian
komplikasi-komplikasi
b. mempersiapkan kelahiran
dan kegawat daruratan
c. pemeriksaan fisik yang
terfokus kerena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama
kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian
komplikasi-komplikasi, mempersipakan kelahiran dan kegawat daruratan,
pemeriksaan fisik yang berfokus dan pengajaran.
3. Tindakan-tindakan pada kunjungan ulang
1) riwayat kehamilan sekarang
a. gerak janin
b. setiap masalah atau tanda-tanda bahaya perdarahan
} nyeRi kepala
} gangguan pengelihatan
} bengkak pada muka dana
tangan
} gerakan janin berkurang
} nyeri perut yang sangat
hebat
c. keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
·
mual dan muntah dianjurkan bangaun pagi’’ miring kira
dan kanan, tdak minum manis2an pada saat pagi.
·
sakit punggung
·
kram kaki
·
konstipasi gangguan pencernaan ex : susah buang BAB
dll.
·
sering kencing meningkatnya hormon
·
pigmentasi kuliT penyebab hormon
d. perasaan ibu pada kunjungan dan
kekhawatiran-kekhawatiran lain seperti apakah bayi yang dikandungnya sehat dan
proses persalinan nanti.
2) pemeriksaan fisik
a. Berat badan
b .Tekanan darah.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah
secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi pre-eklamsia,
suatu kondisi yang membahayakan jiwa.
c. Pengukuran tinggi fundus menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat di
monitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
d. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia
kehamilan).
e. Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal.bukti menunjukan
bahwa maneuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia kehamilan.
leopold I : untuk mengetahui
tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.
leopold II : untuk
mengetahui letak janin memanjang atau melintang. Dan bagian janin yang teraba
di sebelah kiri atau kanan.
leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang
berada di bawah atau presentasi.
leopold
IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul .
f. Denyut jantung janin (DJJ) setelah 18 minggu.normal djj 120-160 kali per
menit. Apabila kurang 120 kali permenit di sebut bradikardi. Lebih dari 160
kali per menit di sebut tatikardi.
g. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat
di lakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah: hemoglobin (Hb), hematokrit
(Hmt); STS (serologic test for syphilis) pada trimester III di ulang ; kultur
untuk gonokokus; protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein
merupakn cara efektif mendeteksi pre elkamsia. Suatu keadaan. Yang membahayakan
jiwa.;gula dalam darah; VDRL
3) Pemeriksaan
obsetretik abdomen
o
Observasi adanya jaringan parut atau memar
o
Observasi linea nigra
o
Observasi striae abdomen
o
Penentukan letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
o
Pengukuran tinggi fundus
o
Auskultasi DJJ
o
Perkiraan berat janin
4) pendidikan kesahatan
dan persiapan kelahiran serta kegawat daruratan
·
Memberikan ibu mengenai ketidak nyamanan normal yang
di alami
·
Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi. Tambahan
zat besi dan anti tetanus.
·
Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu
pemberian AS,KB, latian /olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
·
Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran\
kegawtdaruratan
·
Ajari ibu tanda bahaya, pasti ibu memahami apa yang
akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.
E. Pekerjaan
Tidak semua wanita hamil harus berhenti dari pekerjaannya. Seorang wanita
hamil yang harus berhenti bekerja diluar rumah sangat tergantung pada jenis
pekerjaannya., apakah lingkungan pekerjaanya tersebut dapat mengancam kehamilan
atau tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan dalam
bekerja. Sebagai contoh: wanita yang bekerja sebagai radiographer dianjurkan
untuk meninggalkan pekerjaanya beberapa bulan sebelum hamil. Menurut undang-undang perburuhan,wanita hamil berhak
mendapatkan cuti 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5bulan setelah melahirkan.
Sangat dianjurkan sekali bagi setiap wanita hamil agar segera memeriksa
kehamilannya ke dokter atau apabila mengalami perdarahan dari jalan lahir atau
apabila sewaktu-waktu merasakan kram hebat di perut. Tanda-tanda awal
persalinan harus diketahui wanita hamil dan keluarga pada minggu-minggu akhir
kehamilan,dengan demikian diharapakan wanita hamil dan keluarga lebih siap dan
waspada apabila muncul tanda-tanda persalinan tersebut.
F. Macam Macam Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Setiap ibu hamil tentu menginginkan bisa menjalani
kehamilannya dengan lancar. Selain perlu mengetahui hal-hal yang biasanya
menyertai jalannya proses kehamilan, ibu hamil juga perlu mengenali beberapa
tanda bahaya pada kehamilan supaya bisa segera mencari pertolongan medis.
Berikut ini, akan dibahas 9 tanda bahayapada kehamilan yang perlu kita ketahui.
1. Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis
gravidarum)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat
hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum tubuh
ibu hamil memburuk. Sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami
oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan),
kurang lebih pada 6 pekan setelah haid terakhir dan umumnya terjadi selama 10
pekan. Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat
mengganggu jika terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan
parah (bisa sama sekali tidak bisa makan/minum) dan bertahan lebih lama (bahkan
kadang terjadi selama sembilan bulan penuh). Mual dan muntah yang terus-menerus
akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar
mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan. Di
samping itu, hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusaknya organ hati dan
robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss)
sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika tidak dirawat dan mendapat
penanganan yang memadai, hiperemesis bisa menjurus pada kekurangan gizi
dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.
2. Kurang darah (anemia)
Anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu,
pucat, pusing (kadang berkunang-kunang) dan sering sakit-sakitan. Anemia atau
kurang darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang
anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan
oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Pada
saat melahirkan, wanita yang menderita anemia dapat mengalami syok karena
kehilangan banyak darah dan bahkan berisiko pada kematian.
3. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu hamil diharapkan
mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya
pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan
kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin
yang terhambat.
4. Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan
atau koma, tekanan darah tinggi
Gejala-gejala tersebut dapat merupakan pertanda
adanya preeklamsi. Biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 pekan
(akhir trimester 2 atau pada trimester 3) walau juga dapat dijumpai lebih awal.
Preeklamsi dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat
fatal jika tidak segera ditangani.
5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya
memantau gerakan janin. Gerakan janin diharapkan dirasakan oleh ibu 3 kali
setiap jam. Jika ibu merasakan kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif,
harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter.
6. Penyakit Ibu yang berpengaruh terhadap
kehamilan
Beberapa ibu yang memiliki penyakit seperti
kencing manis (diabetes mellitus), penyakit jantung, anemia, dan penyakit lain
yang bisa berpengaruh pada kehamilan, hendaknya sering kontrol dan
berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk meminimalisir akibat buruk yang bisa
muncul dan membahayakan jiwa ibu maupun janin yang dikandung. Bahkan,
dianjurkan untuk mempersiapkan diri ketika merencanakan untuk hamil.
7.
Ketuban
pecah dini (KPD)
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan
ketuban dari vagina setelah kehamilan berusia 22 pekan. Ketuban dinyatakan
pecah lebih dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini,
hendaknya segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter, karena kondisi
tersebut dapat mempermudah terjadinya infeksi pada kandungan yang dapat
membahayakan ibu maupun janinnya
8. Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi pada usia kehamilan
berapapun, dan bisa menjadi pertanda adanya bahaya yang mengancam, baik pada
ibu maupun janin yang dikandung. Perdarahan pada awal kehamilan dapat merupakan
tanda keguguran. Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan dapat menunjukkan
plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir. Perdarahan
pada akhir kehamilan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim.
Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah melahirkan dapat menyebabkan
ibu kekurangan darah dan merupakan tanda bahaya dimana ibu bersalin harus
segera mendapat pertolongan yang tepat dari bidan atau dokter.
9. Demam tinggi
Demam tinggi dapat disebabkan karena infeksi
atau penyakit lain. Hendaknya ibu hamil yang mengalami demam tinggi segera
memeriksakan diri ke dokter supaya mendapat penanganan yang tepat terkait demam
yang dialaminya. Demam tinggi yang tidak ditangani dengan tepat dapat
meningkatkan risiko terjadinyapersalinan prematur.